Rumah Istirahat

Rumah Istirahat

Kamis, Desember 11, 2008

Suka, Sayang, Cinta

Di hadapan orang yang kau cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah.
Di hadapan orang yang kau sukai,
musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit.


Di hadapan orang yang kau cintai,
jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat.
Di hadapan orang yang kau sukai,
kau hanya merasa senang dan gembira saja.


Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,
matamu berkaca-kaca.
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,
engkau hanya tersenyum saja.


Di hadapan orang yang kau cintai,
kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam.
Di hadapan orang yang kau sukai,
kata-kata hanya keluar dari pikiran saja.


Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis di sisinya.
Jika orang yang kau sukai menangis,
engkau hanya menghibur saja.


Perasaan cinta itu dimulai dari mata,
sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telinga.
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,
cinta itu berubah menjadi tetesan air mata
dan terus tinggal di hatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.


Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta…
ada perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang….
rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.
Rasa yang tidak mudah berubah.
Perasaan yang dapat membuatmu berkorban
untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita
demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.


Cinta ingin memiliki.
Tetapi Sayang hanya ingin melihat
orang yang disayanginya bahagia…
walaupun harus kehilangan.


CINTA itu kesedian untuk berkorban atau menderita bagi yang lain.
SAYANG hanyalah salah satu ungkapan terkecil dari CINTA.
Sebab dalam SAYANG, CINTA sudah bercampur aduk dengan PERASAAN.
Dan SUKA terkait dengan PERASAAN.
Tetapi CINTA MELAMPAUI PERASAAN.
Cinta juga melampaui RASIONALITAS.
CINTA tidak bisa dibahas dengan LOGIKA berpikir.
Ia hanya bisa dipahami dengan HATI.
CINTA tidak ingin memiliki. Hanya KEHENDAK (suka) yang ingin memiliki.
KEHENDAK terkait dengan NALURI manusia, NAFSU, misalnya.
CINTA tidak terkait dengan NAFSU.
Tetapi dalam PERASAAN, CINTA direduksi menjadi sangat sempit.
Jadi SUKA memang bukan CINTA.
Dan dalam SAYANG, CINTA hadir hanya berupa percikan kecil saja.
Karena itu RASA SAYANG mudah pudar, jika ia “merasa” disakiti.
Karena keberadaaan cinta di dalam PERASAAN SAYANG sangat lemah.
Ia didominasi oleh PERASAAN.
Tetapi, CINTA SESUNGGUHNYA tidak peduli meski ia disakiti, atau harus menderita.
Karena CINTA itu berasal dari ROH dalam diri manusia bukan dari DAGING.
CINTA HANYA MEMBERI.
DAN KEBERADAAN CINTA TIDAK DIPENGARUHI OLEH APA YANG IA DAPATKAN ATAU TERIMA.
Jadi CINTA itu sendiri TIDAK SALAH.
Kesalahan terletak pada manusia yang membiarkan dirinya lebih banyak dikuasai keinginan daging daripada roh.
Dan waspadalah banyak manusia yang mengatasnamakan CINTA untuk PEMUASAN PERASAAN dan NAFSU-nya saja.
KEPUASAN adalah hal yang terkait atau dicari oleh atau untuk kepentingan DAGING/TUBUH.
Tetapi CINTA tidak berasal dari DAGING.
HATI NURANI kita selalu menyuarakan CINTA.
Karena itu asahlah selalu HATI NURANI agar kita tetap peka kepada suaranya.
karena ia selalu menyuarakan CINTA .
EROS atau CINTA ROMANSA (antara sepasang kekasih / suami-isteri) bukanlah CINTA DALAM ARTI SESUNGGUHNYA. CINTA ROMANSA HANYA salah satu wujud CINTA.
Masih banyak wujud CINTA yang lain.


1 komentar: