Rumah Istirahat

Rumah Istirahat

Jumat, Mei 15, 2009

Engkaulah Sahabatku

ada saat dimana kita membutuhkan seseorang,
manakala kita terbentur di gelapnya jalan kebuntuan
kita berharap ia bisa mengerti dan bisa membantu
atau minimal mau mendengar apa yang ingin kita sampaikan

ada sebongkah beban gundah yang cukup berat
rasanya kita sudah merasa berusaha dengan segala cara
tapi solusi sulit diperoleh
akhirnya kita lelah..dan pasrah
bahkan kepala terasa hampir pecah
dada terasa sesak tak tahu harus bagaimana
darah mengalir dengan deras yang memanas
lalu apa yang harus kita lakukan ???
adakah sepasang telinga yang mau mendengar...?
adakah sepasang mata yang iba tuk mengulurkan tangan...?
manakala tubuh sempoyongan di lembah ketidakpastian....
harapan....,oh...harapan....
tapi kenyataan....,oh sungguh menyakitkan

haruskah kita berharap pada dentang usia yang mengakhirinya ?
duduk menatap jurang...
termanggu di tebing keabadian...
dan mengambil sikap bodoh tuk lari dari kenyataan
putus asa..., seolah fajar harapan telah sirna
langit terasa mendung...
keramaian adalah fatamorgana kehidupan
slogan kepedulian tidak lebih retorika kaum partisan
harus kemanakah kita berjalan...?

adakah sepasang pundak yang sudi tuk kita jadikan sandaran ?
dimana kita boleh terhenti sesaat tuk lepaskan rasa lelah
istirahat dalam belaian kasih penuh damai...
dengan usapan jemari - jemari ikhlas tanpa pamrih
terbaring di pangkuan kepercayaan dan kesetiaan
adakah itu hanya di taman ilusi ?
adakah itu hanya milik kaum berada ?
adakah itu hanya milik mereka...?
lalu kapan dengan kita ?

sahabat...
mungkin kita pernah / sedang merasakan seperti itu
ketahuilah bahwa sebagai manusia terkadang rasa itu ada
tapi jangan biarkan ia bertengger terlalu lama
karena bagaimanapun gelapnya malam
selalu ada seberkas cahaya yang memberi harapan

rasakanlah pagi hari yang sejuk
dimana embun memenuhi setiap lapis dedaunan
perlahan menetes...dan membasahi gersang-nya bumi
namun setets itu memberi harapan...
dan bumipun hijau penuh kesegaran
begitupun dengan kita...
aku yang berusaha tuk mengenalmu
dan aku bangga...,sungguh bangga luar biasa
bahwa sahabatku memiliki jiwa yang tegar
yang selalu menatap masa depan dengan penuh harapan
engkaulah pribadi yang hebat...
engkaulah orang cerdas yang berjiwa santun...
engkaulah 1 diantara sejuta jiwa yang terbenam.
(DFA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar